Rahmad Darmawan |
“Kami sudah sepakat, Februari akan mengganti Wim dengan Rahmad. Kami menaruh harapan besar pada beliau nantinya bisa membawa tim nasional Indonesia menjadi besar,” kata Limbong saat dihubungi Rabu, 14 Desember 2011.
Dengan keputusannya mundur sebagai pelatih tim nasional U-23, Limbong mengaku kecewa. “Konsekuensi finansial tidak terlalu masalah, konsekuensi moral yang lebih penting,” katanya.
Meski demikian, Limbong mengatakan tetap menghargai keputusan mantan pelatih Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta itu. “Hilang satu, tumbuh seribu,” ujarnya.
Limbong menegaskan PSSI tidak pernah menganggap Rahmad gagal. Meskipun target juara SEA Games 2011 yang dibebankan padanya tidak terwujud karena tim nasional U-23 gagal menaklukkan Malaysia di final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, 21 November lalu. “Kalau tidak juara itu karena kurang beruntung, apalagi kalahnya adu penalti,” katanya.
Dengan mundurnya Rahmad, Limbong mengaku harus berpikir ulang soal susunan kepelatihan yang sudah dirancang sebelumnya, termasuk soal nasib Wim. “Setelah pertandingan Indonesia lawan Bahrain di Pra-Piala Dunia Februari, akan dievaluasi lagi,” ujarnya. Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar